Pinokio Photography
Kamis, 29 Maret 2012
Rabu, 21 Maret 2012
Fotografi (dari bahasa Inggris:
photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" :
Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses
melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi
berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam
pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat
paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang
bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan
cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap
cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat
akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan
(selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya
yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa
lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer
bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed),
diafragma (Aperture), dan kecepatan rana
(speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan
(exposure).
Di era fotografi digital dimana film
tidak digunakan, maka kecepatan film yang semula digunakan berkembang menjadi
Digital ISO.
Daftar
isi
|
[sunting]
Sejarah fotografi
Kronologi perkembangan fotografi dimulai dengan:
Foto Heliografi dengan
subyek pemandangan yang pertama dibuat oleh Joseph Nicéphore Niépce pada tahun 1826.[1]
Boulevard du Temple, foto Daguerreotype
pertama yang dibuat oleh Daguerre pada sekitar tahun 1838-1839
Citra berwarna yang pertama,
Maxwell, 1861
High speed photography, Muybridge,
1878
Citra hasil pemindaian komputer
digital, 1957
- 1822 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto
Heliografi yang
pertama dengan subyek Paus Pius VII, menggunakan proses heliografik. Salah satu foto yang bertahan hingga sekarang dibuat
pada tahun 1825.[1]
- 1826 – Joseph Nicéphore Niépce membuat foto pemandangan yang pertama,[1] yang dibuat dengan pajanan selama
8 jam.
- 1835 – William Henry Fox Talbot
menemukan proses fotografi yang baru.
- 1839 – Louis Daguerre mematenkan daguerreotype.
- 1839 – William Henry Fox Talbot
menemukan proses positif/negatif yang disebut Tabotype.
- 1839 – John Herschel
menemukan film negatif dengan larutan Sodium thiosulfate/hyposulfite
of soda yang disebut hypo atau fixer.
- 1851 – Frederick Scott Archer memperkenalkan proses koloid.
- 1854 – André Adolphe Eugène Disdéri memperkenalkan rotating camera yang dapat
merekam 8 citra berbeda dalam satu film. Setelah hasilnya dicetak di atas
kertas albumen, citra tersebut dipotong menjadi 8 bagian terpisah dan
direkatkan pada lembaran kartu. Kartu ini menjadi inspirasi penyebutan (fr:carte de visite, bahasa Inggris:visiting card)
- 1861 – Foto berwarna yang pertama diperkenalkan James Clerk Maxwell.
- 1868 – Louis Ducos du Hauron mematenkan metode subtractive color photography.
- 1871 – Richard Maddox
menemukan film fotografis
dari emulsi gelatin.
- 1876 – F. Hurter & V. C. Driffield memulai evaluasi
sistematis pada kepekaan emulsi fotografis yang kemudian dikenal dengan
istilah sensitometri.
- 1878 – Eadweard Muybridge membuat sebuah foto
high-speed photographic dari seekor kuda yang berlari.
- 1887 – Film Seluloid
yang pertama diperkenalkan.
- 1888 – Kodak
memasarkan box camera n°1, kamera easy-to-use yang pertama.
- 1887 – Gabriel Lippmann menemukan reproduksi warna pada foto.
- 1891 – Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion pictures).
- 1895 – Auguste and Louis Lumière menemukan cinématographe.
- 1898 – Kodak memperkenalkan produk kamera folding
Pocket Kodak.
- 1900 – Kodak memperkenalkan produk kamera Brownie.
- 1901 – Kodak memperkenalkan 120 film.
- 1902 – Arthur Korn
membuat teknologi phototelegraphy;; yang mengubah citra menjadi sinyal
yang dapat ditransmisikan melalui kabel. Wire-Photos digunakan luas
di daratan Eropa pada tahun 1910 dan transmisi antarbenua dimulai sejak
1922.
- 1907 – Autochrome Lumière merupakan pemasaran proses fotografi berwarna yang
pertama.
- 1912 – Vest Pocket Kodak menggunakan 127 film.
- 1913 – Kinemacolor,
sebuah sistem "natural color" untuk penayangan komersial,
ditemukan.
- 1914 – Kodak memperkenalkan sistem autographic film.
- 1920s – Yasujiro Niwa
menemukan peralatan untuk transmisi phototelegraphic melalui gelombang radio.
- 1923 – Doc Harold Edgerton
menemukan xenon flash lamp dan strobe photography.
- 1925 – Leica
memperkenalkan format film 35mm pada still photography.
- 1932 – Tayangan berwarna pertama dari Technicolor
bertajuk Flowers and Trees
dibuat oleh Disney.
- 1934 – Kartrid film 135
diperkenalkan, membuat kamera 35mm mudah digunakan.
- 1936 – IHAGEE membuat Ihagee Kine Exakta 1.
Kamera SLR 35mm yang pertama.
- 1936 – Kodachrome
mengembangkan multi-layered reversal color film yang pertama.
- 1937 – Agfacolor-Neu
mengembangkan reversal color film.
- 1939 – Agfacolor
membuat "print" film modern yang pertama dengan materi
warna positif/negatif.
- 1939 – View-Master
memperkenalkan kamera stereo viewer.
- 1942 – Kodacolor
memasarkan "print" film Kodak yang pertama.
- 1947 – Dennis Gabor menemukan holography.
- 1947 – Harold Edgerton
mengembangkan rapatronic camera untuk pemerintah Amerika Serikat.
- 1948 – Kamera Hasselblad
mulai dipasarkan.
- 1948 – Edwin H. Land
membuat kamera instan
yang pertama dengan merk Polaroid.
- 1952 – Era 3-D film
dimulai.
- 1954 – Leica M
diperkenalkan.
- 1957 – Asahi Pentax
memperkenalkan kamera SLRnya yang pertama.
- 1957 – Citra digital yang pertama dibuat dengan
komputer oleh Russell Kirsch
di U.S. National Bureau of Standards (sekarang bernama National
Institute of Standards and Technology, NIST). [2]
- 1959 – Nikon F
diperkenalkan.
- 1959 – AGFA
memperkenalkan kamera otomatis yang pertama, Optima.
- 1963 – Kodak
memperkenalkan Instamatic.
- 1964 – Kamera
Pentax Spotmatic
SLR
diperkenalkan.
- 1973 – Fairchild Semiconductor memproduksi sensor CCD
skala besar yang terdiri dari 100 baris dan 100 kolom.
- 1975 – Bryce Bayer
dari Kodak
mengembangkan pola mosaic
filter Bayer
untuk CCD color image sensor.
- 1986 – Ilmuwan Kodak
menemukan sensor dengan kapasitas megapiksel yang
pertama.
- 2005 – AgfaPhoto
menyatakan bangkrut. Produksi film konsumen bermerk Agfa terhenti.
- 2006 – Dalsa
membuat sensor CCD
dengan kapasitas 111 megapixel, yang terbesar saat itu.
- 2008 – Polaroid
mengumumkan penghentian semua produksi produk film instan berkaitan dengan
semakin berkembangnya teknologi citra digital.
- 2009 - Kodak
mengumumkan penghentian film Kodachrome.
Langganan:
Postingan (Atom)